Rainbow Arch Over Clouds

Selasa, 01 Oktober 2013

Taksonomi Pendidikan Benjamin S. Bloom


Taksonomi adalah hirarkis atau tingkatan dan kumulatif. Maksudnya ialah setiap tingkat dibangun diatas namun juga berada dibawah tingkat yang lainnya.

Taksonomi Bloom ditujukan untuk memaksimalkan tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Menurut taksonomi ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain atau kawasan, dan setiap domain dibagi lagi ke dalam bagian- bagian yang lebih rinci.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
1.                  Cognitive domain ( kawasan kognitif)
 ialah kawasan yang berisi perilaku- perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berfikir.
Bloom membagi domain kognitif ini ke dalam 5 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama berupa pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2 – 6).
a)      Pengetahuan (Knowledge)
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta- fakta, gagasan. Pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yang berada pada kemampuan ini dapat mendefinisikan dengan baik arti dari kualitas, karakter produk yang berkualitas, dan standar kualitas minimum untuk produk.
b)      Aplikasi (Aplication)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb. Di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada pada kemampuan aplikasi ini akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
c)      Analisis ( Analysis)
Di tingkat analisis, seseorang mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi- bagi informasi tersebut ke dalam bagian yang lebih kecil untuk dapat mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.
d)     Sintesis ( Synthesis)
Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang diperlukan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat kerugian pada produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.
e)      Evaluasi (Evaluation)
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektifitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer harus mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektifitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb.

2.                  Affective Domain (kawasan psikomotor)
Ialah kawasan berisi perilaku- perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dalam kawasan ini, Bloom bersama David Krathwol membagi- membagi menjadi:
a)      Penerimaan
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya.
b)      Tanggapan
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasaan dalam memberikan tanggapan.
c)      Penghargaan
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian didasarkan pada serangkaian nilai tertentu yang direpresentasikan ke dalam tingkah laku.
d)     Pengorganisasian
Memadukan nilai- nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik diantara nilai- nilai tersebut, dan membentuk sebuah sistem nilai yang konsisten.
e)      Karakterisasi berdasarkan nilai- nilai
Seseorang memiliki sistem nilai yang mengendalikan hidupnya yang mana lambat laun sistem nilai tersebut menjadi karakteristikgaya hidupnya.

3.                  Psychomotor Domain (kawasan psikomotor)
Ialah kawasan berisi perilaku- perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, berenang, kepiawaian memainkan alat musik, dll. Rincian yang berada dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tetapi oleh ahli lain berdasarkan dominasi yang dibuat oleh Bloom.
a)      Persepsi
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
b)      Kesiapan
Kesiapan fisik, mental, dan emosi untuk melakukan gerakan.
c)      Respon Terpimpin
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba- coba.
d)     Mekanisme
Membiasakangerakan- gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
e)      Respon Tampak yang Kompleks
Gerakan motorik yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola- pola gerakan yang kompleks.
f)       Penyesuaian
Keterampilan yang sudah berkembang sehngga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
g)      Penciptaan
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar