Ralph W. Tyler adalah
seorang tokoh besar dalam bidang pendidikan yang berjasa dalam mengembangkan
kurikulum fundamental.
Dalam teorinya, Tyler
menyatakan bahwa dalam mengembangakan pendidikan sebuah lembaga pendidikan
harus menempuh empat tahapan. Tahapan tersebut ialah menentukan tujuan,
pengalaman belajar siswa, pengorganisasian pengalaman belajar, dan terakhir
tahap evaluasi.
Pertama, menentukan
tujuan.
Tujuan merupakan arah sasaran yangdiharapkan dapat
dicapai. Oleh sebab itulah, penentuan tujuan merupakan langkah pertama dan
utama yang harus dikerjakan. Dalam menentukan tujuan tersebut, Tyler
menjelaskan bahwa sumber penentuan tujuan dapat berasal dari siswa, studi
kehidupan masa kini, disiplin ilmu, filosofis maupun dari psikologis belajar.
Kedua adalah pengalaman
belajar siswa.
Yang dimaksud dengan pengalaman
belajar adalah segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Lebih tepatnya, pengalaman belajar bukanlah isi atau materi pelajaran dan bukan
pula aktivitas guru memberikan pelajaran, akan tetapi pengalaman belajar akan
lebih mengarah kepada aktivitas siswa di dalam pembelajaran. Untuk itulah, guru
sebagai pengembang kurikulum semestinya dapat memahami apa minat siswa dan
latar belakangnya.
Ketiga,
pengalaman belajar yang diorganisasikan.
Ada
dua jenis pengorganisasaian pengalaman belajar :
1)
Pengorganisasaian
secara vertical : menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian yang sama
dalam tingkat yang berbeda, misalnya: pengorganisasian pengalaman belajar yang
menghubungkan antara bidang IPA dikelas dua dan tiga SMP.
2)
Pengorganisasaian
secara horizontal: yaitu menghubungkan pengalaman belajar antara dua kajian
yang berbeda di dalam tingkat yang sama, misalnya pengorganisasaian bidang
fisika dan biologi pada kelas 2 SMP.
Keempat,
evaluasi.
Dalam konsepnya, Tyler
menjelaskan bahwa evaluasi terdiri dari mengumpulkan bukti komprehensif
belajar, tak sekedar tes kertas dan pensil. Tyler bahkan dipandang sebagai
pendukung awal dari apa yang sekarang dikenal dengan penilaian portofolio. Ada
dua aspek penting yang harus diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran:
1)
Evaluasi
harus menilai apakah yang terjadi perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan.
2)
Evaluasi
sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat penilaian dalam suatu waktu
tertentu.
Fungsi evaluasi :
1)
Sumatif:
digunakan untuk memperoleh data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik.
2)
Formatif:
digunakan untuk melihat efektifitas proses pembelajaran, apakah program yang
disusun telah dianggap sempurna atau perlu diabaikan.
~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar